Desa Kedu, 26 Juli 2024 – Dalam upaya menciptakan generasi sehat dan cerdas TIM II KKN UNDIP melakukan program kerja tentang pentingnya bagi anak-anak sekolah dasar (SD) untuk mendapatkan asupan gizi yang tepat. Salah satu pendekatan yang digalakkan adalah konsep Pangan B2SA—Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman. Konsep ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak-anak tetapi juga untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka secara optimal.
Mengapa Pangan B2SA Penting Bagi Anak SD?
Di era modern ini, anak-anak sering kali terpapar berbagai jenis makanan instan yang mungkin tidak selalu mendukung kesehatan mereka. Untuk memastikan generasi mendatang tumbuh dengan sehat dan cerdas, konsep Pangan B2SA—Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman—menjadi sorotan utama. Menurut Badan Pangan Nasional Istilah Pangan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman). Untuk memastikan generasi mendatang tumbuh dengan sehat dan cerdas, konsep Pangan B2SA—Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman—menjadi sorotan utama. Menurut Badan Pangan Nasional Istilah Pangan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman). Pangan beragam artinya terdapat bermacam-macam jenis makanan, baik hewani maupun nabati. Makanan yang dikonsumsi harus beragam jenisnya karena tiap makanan memiliki kandungan gizi yang berbeda sehingga kebutuhan gizi kita dapat terpenuhi. Bergizi artinya mengandung zat gizi makro dan mikro yang dibutuhkan oleh tubuh. Seimbang artinya dikonsumsi secara cukup sesuai dengan kebutuhan dan tetap memperhatikan proporsinya sesuai dengan Isi Piringku. Aman artinya harus bebas dari cemaran fisik, kimia, dan mikrobiologi seperti tidak mengandung boraks, formalin, dan juga pewarna kimia yang membahayakan tubuh.
Penerapan Pangan B2SA telah dilakukan TIM II KKN UNDIP 2023/2024 di SDN 3 Kedu, Kabupaten Temanggung. Hal ini dilakukan dalam aksi dorongan agar siswa/i SDN 3 Kedu dapat terus membawa bekal yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman agar dapat menciptakan generasi cerdas dan emas bagi Bangsa Indonesia. Contoh Bekal yang dapat dibawa oleh Siswa/i Sekolah Dasar yaitu: Nasi, Sayur Sop, Ayam Goreng/Tahu/Tempe, Pisang, dan juga Susu.
Pada Program Kerja ini sendiri dilakukan untuk menerapkan amanat UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan, bahwa arah kebijakan umum ketahanan pangan dalam perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat dapat dilakukan melalui peningkatan pola konsumsi pangan masyarakat yang berbasis sumberdaya dan budaya lokal; 2) Meningkatkan Penganekaragaman konsumsi pangan dan memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan bagi anak-anak usia dini serta mengajak anak-anak untuk menghindari makanan yang tercemar bahan berbahaya yang merugikan kesehatan, 3) Memberikan informasi dan edukasi terkait porsi makan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan gizi “ ISI PIRINGKU “ adalah pengganti konsep 4 sehat 5 sempurna.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook